
hey reader !!..hee..aku nak tanya korang nih..korang suka bunga apa eh (?)..bunga mawar(?)..bunga raya(?)or what (?)hee..hari ni aku nak cerita kt korang pasal bunga kesukaan aku..hee,
TULIP <3
aku suka tulip..kalau korang nak bagi bunga kat aku kan..eisshh...perasaan suda,jembalang mana pulak nak bagi bunga kat aku nih =.=!....tapi pape pon..baik korang bagi bunga tulip dari pada bunga mawar..hee.sebab..err..ntah lah..aku suka dia(tulip)..korang tahu tak bunga tulip nih sebenarnya bunga warisan kekhilafan islam turki ustamani..orang selalu kaitan bunga tulip dengan negara belanda kan..sebab bunga tulip nih banyak ditanam ditaman taman kincir angin tu..tahun bila ntah dulu(abad ke 16 kot)..bunga tulip nih memang top gila..sampai kan harga bagi bunga nih (40 tangkai)sama dengan sebuah rumah..dengan harga100.000 florin..perrghh !! gila mahal kan (?)..
asalnya bunga tulip nih bunga liar dekat kawan asia tengah.Orang-orang Turki yang pertama kali membudidayakan bunga ini pada di awal tahun 1000-an dan pada masa pemerintahan kekhalifahan Ustmaniyah,dan masa tu..bunga tulip nih da jadi bunga istana..macam macam nama dorang letak..contoh macam "Those that burn the heart", "Matchless Pearl", "Rose of colored Glass", "Increaser of Joy", "Big Scarlet", "Star of Felicity", "Diamond Envy", or "Light of the Mind".
dan jugak nama tulip nih..asal dari'sorban'semacam kain yang dililit untuk menutupi kepala. Tidak diketahui kapan persisnya negara Kincir Angin itu mulai membudidayakan bunga tulip itu, tapi disebut-sebut bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul.
Dokumentasi pertama tentang penanaman bunga tulip bertahun 1954 di Kebun Raya Universitas Leiden. Menurut catatan itu, bunga tulip yang ditanam di kebun raya universitas Leiden dibawa oleh Carolus Clusius dari Wina, Austria, penanggungjawab taman istana di Austria. Ketika itu, pengaruh budaya Turki sangat kuat di Austria terutama dari gaya berpakaian yang oriental dan tradisi minum kopi.
Memasuki abad ke-17, perekonomian Belanda tumbuh pesat dan memicu persaingan antara pecinta bunga tulip. Mereka berlomba-lomba mencari bunga tulip yang paling indah dan tidak segan-segan membayar dengan harga mahal untuk membeli bunga tulip itu. Harga bunga tulip di Belanda pun makin mahal, bahkan kabarnya ada jenis bunga tulip yang harganya sama dengan harga sebuah rumah. Tahun 1635, satu set bunga tulip yang berjumlah 40 tangkai dijual dengan harga 100.000 florin, bandingkan dengan pendapatan kalangan kelas menengah pada masa itu di Belanda yang hanya 150 florin.
Tahun 1636, usaha bunga tulip menjadi salah satu bisnis yang perdagangan yang masuk dalam bursa saham dan diminati banyak orang. Kalangan pengusaha rela menjual tanah, rumah dan harta bendanya untuk berinvestasi di bisnis bungan tulip. Jenis bunga tulip yang sangat terkenal saat itu adalah jenis tulip yang bernama Viceroy, yang harganya bisa ribuan florin. Belanda menyebut fenomena "demam tulip" ini sebagai fenomena "wind trade" (perdagangan kontrak tulip) yang murni dilakukan dengan spekulasi. Ironisnya, masa keemasan bisnis bunga tulip di Belanda hanya berlangsung setahun, karena pada tahun 1637 pasar bunga tulip jatuh dan harga bunga tulip ikut melorot.
Sampai hari ini, istilah "tulip mania" atau "tulipomania" atau "kegilaan tulip" masih digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan goncangnya perekonomian karena munculnya spekulan terhadap sesuatu trend bisnis yang sifatnya untung-untungan. Meski cerita di balik "tulip mania" ini sedikit memalukan, tapi Belanda tetap mencintai tulip dan banyak orang yang tak ingat bahwa tulip-tulip yang indah dan cantik itu hasil budidaya dari jaman kekhilafahan Islam Turki Utsmani.
<3
aku baca entri nih dekat JOURNEY TO THE LIGHT blog..dekat situ macam macam entri ada tahu..nanti visit lah ya..hee,